Setiap orang memiliki jalan hidupnya
masing-masing. Wanita asal Toronto ini
memiliki pengalaman luar biasa dalam hidupnya. Noor Aubie dilahirkan di utara
Toronto. Meski punya dua orang saudara, gadis Kanada ini merasa sering kesepian
dan bermain sendiri. Ia juga punya imajinasi yang besar, sehingga pada usia 4
tahun telah bertanya tentang Tuhan yang tak terjawab oleh orang tuanya.
Memasuki masa remaja, Aubie menjadi suka
memberontak. Perlakuan kasar sang ayah dan kurangnya perhatian ibu membuatnya
mulai membenci keluarganya. Sebagai pelarian, Aubie banyak menghabiskan waktu
bersama teman-temannya. Dan mulailah Aubie bersinggungan dengan minuman keras
dan obat-obatan.
Pergaulan Aubie saat menginjak dewasa
membawanya dalam lingkungan kerja yang banyak terdapat umat muslim, dari
sanalah Aubie mengenal Islam dan
memahaminya. Terlebih saat Aubie membaca Al-Quran dengan terjemahan bahasa
Inggris.
Aubie memahami Islam itu bukan teroris melainkan dapat menjawab semua pertanyaan
yang selama ini ia cari. Saat pertama kali mendengar Adzan seketika Aubie
menitikkan airmata, “Perasaanku seperti bercampur antara kegembiraan dan
kesedihan. Aku hanya ingin menangis dan menangis…," kata Aubie.
Pada tahun itu, 2003, Aubie pun
bersyahadat. Namun, secara terbuka ia baru memproklamirkan diri di Masjid
Damaskus pada 1 Januari 2006. Dalam rentang masa itu ia dibimbing oleh ulama
Masjid Toronto Imam Hamid Slimi.
0 komentar:
Post a Comment