Tinjauan
ekologis terhadap Administrasi Negara berarti suatu tinjauan yang menerangkan
hubungan yang bersifat pengaruh timbal balik antara lingkungan hiduup (environment) tempat Administrasi Negara
itu tumbuh dan berkembang dengan administrasi Negara itu sendiri yang dianggap
sebagai organisasi hidup (living organism).
Dengan kata lain tinjauan ekologis bermaksud menjelaskan danpak daripada
lingkungan hidup terhadap administrasi Negara sebai suatu system, dan
sebaliknya pengaruh administrasi Negara terhadap lingkungan, sehinggah dapat
diidentifikasi cirri-ciri khas suatu system administrasi Negara yang serasi
dengan lingkungan hidupnya.
A. Ekologi Administrasi Negara Indonesia
Perkembangan
ekologi administrasi Indonesia era orde baru lebih identik dengan politik
pemerintahan yang monolik sentralistik dengan kepeminpinan mantan presiden
soeharto yang serat dengan soldier leader.
Dalam menganalisis ekologi Administrasi Negara Indonesia digunakan
perincian faktor-faktor ekologis yang beraspek alamiah dan faktor-faktor
ekologis yang beraspek kemasyarakatan, tetapi berdasarkan
pertimbangan-pertimbangan tertentu tekanannya pada aspek kemasyarakatan, yang
meliputi ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya dan militer/hankam
(ipoleksosbudmil).
1. Faktor-Faktor
Ekologis Yang Beraspek Alamiah
Perlu diketahui bahwa sesuai dengan aspek-aspek
kehidupan nasional yang terdiri dari aspek alamiah dan aspek kemasyarakatan.
Aspek ekologis yang berspek alamiah terdiri dari lokasi dan posisi geografi,
keadaan dan kekayaan alam, keadaan dan kemampuan penduduk (trigatra).
a. Lokasi
dan posisi geografi
Posisis
geografi suatu Negara menunjukkan ketentuan tentang lokasi suatu Negara dalam
rangka ruang/tempat dan waktu sehingga menjadi jelas bats-batas wilayah Negara
pada suatu saat tertentu. Perkataan pada suatu saat tertentu ini penting,
karena batas-batas wilayah Negara tersebut dapat saja berubah. Dengan demikian,
lokasi menunjuk kepada tempat atau letak sesuatu secara tepat dan jelas,
sehingga dalam kaitannya dengan Negara akan kelihatan bentuk wujudnya kedalam
dan bentuk wujudnya ke luar. Dari bentuk wujudnya kedalam akan tanpak corak
wujudnya dan tata susunannya ke dalam, sedangkan dari bentuk wujudnya ke luar
akan dapat diketahui situasi dan kondisi lingkungannya.
Lokasi dan posisi georafi jelas mempunyai danpak/pengaruh terhadap
struktur dan perilaku admistrasi Negara.
1) Pengaruh
lokasi dan posisi geografi terhadap administrasi Negara
Untuk meihat pengaruh
lokasi dan posisi geografi terhadap administrasi Negara perlu diketahui bentuk
wujudnya Negara Indonesia yang terdiri dari kepulauan, letak astronomiknya yang
berada di daerah tropik, posisi silang antara dua benua dan dua samudera.
Dengan melihatkondisis Negara Indonesia yang terdiri dari 17.667 buah pulau
besar dan kecil, jelas memerlukan suatu administrasi Negara yang mampu
menghubungkan pulau-pulau tersebut satu dengan yang lain sehingga pulau-pulau
tadi tidak terisolasi, dan bangsa Indonesia yang mendiami pulau-pulau itu
merupakan bangsa yang terintegrasi.
Letak astonomik indonesiaialah di antara 95 dan 141 bujur
timur, di antara 6 lintang utara dan 11 lintang selatan yang berarti di daerah tropic.
Iklim tropic yang panas dan lembab menyebabkan tumbuh-tumbuhan hidup subur
sehinggah dijumpai hutan-hutan yang cukup lebat. Agar hutan-hutan ini dapat
bermanfaat bagi penduduk dan sekaligus terjamin kelestariannya maka perlu
ikelola, diatur pemanfaatannya dan sekaligus peremajaannya. Untuk semua itu
diperlukan suatu unit administrasi Negara dan tergabung dalam Direktorat
Jenderal Kehutanan dalam lingkungan Departemen Pertanian.
Posisi silang Negara Indonesia terletak antara 2 benua dan 2
samudera. Dengan posisi silang ini menjadikan Indonesia sebagai incaran secara
ideologis, politis, ekonomis, social budaya dan militer. Di samping itu juga
Indonesia seolah-olah menjadi medan terbuka yang dapat didekati dari sgala
arah. Atas dasar ini diusahakan agar Indonesia mampu mengontrol wilayahnya dan
menangkal bahaya-bahaya yang datang dari segala arah, untuk mana perlu
diciptakan seperangkat administrasi Negara yang berkemampuan mendukung
ketahanan nasional Indonesia di segala bidang.
2) Pengaruh
administrasi Negara terhadap geografi Indonesia
Pengaruh administrasi
Negara terhadap geografi terutama lokasi dan posisinya hamper tidak ada karena
sifatnya alamiah.
b. Keadaan
dan kekayaan alam
Negara Indonesia
memiliki potensi kekayaan alam yang cukup besar, sumber-sumber kekayaan alam
yang beraneka ragam
1) Pengaruh
keadaan dan kekayaan alam terhadap administrasi Negara
Pengaruh keadaan dan
kekayaan alam ini terhadap administrasi Negara tampak pada usaha-usaha untuk
memanfatkan sumber-sumber alam bagi pemenuhan kebutuhan hidup manusia. Untuk
keperluan ini telah terbentuk seperangkat administrasi Negara yang terhimpun
dalam departemen pertanian, departemen kelautan dan maritim, kementrian
pariwisata, departemen pertambangan dan energy, deparetmen pekerjaan umum
dengan komponen-komponennya. Negara sedang berkembang pada umumnya belum mampu
menggali sumber-sumber kekayaan alam secara maksimal. Oleh karena itu, bantuan
asing, baik berupa modal dan tenaga ahli tidak dapat dihindarkan.
2) Pengaruh
administrasi Negara terhadap keadaan dan kekayaan alam.
Pengaruh administrasi
Negara terhadap keadaan dan kekayaan alam sangat terbatas, karena kekayaan ala
mini merupakan karunia TYME. Pengaruhnya kalau ada, terbatas pada mengubah
sumber-sumber dari potensi menjadi kemampuan real.
c. Keadaan
dan kemampuan penduduk
Keadaan
dan kemampuan penduduk mempunyai pengaruh terhadap administrasi Negara, dan
sebaliknya keadaan dan kemampuan penduduk ini dipengaruhi juga oleh
adminnistrasi Negara tersebut.
1) Pengaruh
keadaan dan kemampuan penduduk terhadap administrasi Negara
a) Jumlah
penduduk. Jumlah penduduk Indonesia tergolong jumlah yang besar dan laju
pertumbuhannya cukup tinggi sehingga harus ada usaha-usaha pengendalian jumlah
penduduk dengan tujuan menghambat laju pertumbuhannya. Untuk keperluan ini,
ditetapkan program-program pemerintah yang berkenaan dengan ini yang dikenal
dengan program keluarga berencana, maka terbentuklah LKBN (1969) BKKBN (1970/1971)
b) Distribusi
spasial. Jumlah penduduk yang besar seperi diuraikan di atas dibarengi dengan
distribusi spasial yang timpang, artinya penyebaran di antara berbagai wilayah
Negara tidak merata. Untuk keperluan ini pemerintah mempersiapkan seperangkat
administrasi Negara dengan nama direktorat jendral transmigrasi
c) Komposisi
(umur). Komposisi menurut usia penduduk juga mempengaruhi administrasi Negara.
Dengan bertambahnya penduduk yang berusia 15-24 tahun harus diikuti usaha-usaha
memperluas lapangan kerja, yang pada usia tersebut sebagian dari mereka akan
mmbutuhkan lapangan kerja. Hal ini memerlukan tindakan-tindakan pada
administrasi Negara.
d) Penghasilan
penduduk. Indonesia termasuk kelompok Negara –negara berpenghasilan rendah.
Kenaikan penghasilan penduduk menyebabkan perubahan pola konsumsi, satu di
antaranya semakin mampunya penduduk memenuhi kebutuhan akan rekreasi. Oleh
karena itu, tepat kiranya apabila dalam jajaran administrasi Negara terdapat direktorat
jendral pariwisata yang tersusun secara vertical dari pusatsampai ke
daerah-daerah.
e) Tingkat
pendidikan. Tingkat pendidikan masyarakat masih tergolong rendah. Rendahnya
pendidikan ini mendorong pemerintah untuk meningkatkan program-program bidang
pendidikan, hal ini terbukti anggaran belanja sector pendidikan setiap tahun
semakin meningkat. Secara umum dapat dinyatakan bahwa rendahnya tingkat
pendidikan rakyat ini berpengaruh terhadap administrasi Negara dalam arti
sulitnya mendapatkan tenaga-tenaga yang memenuhi syrat-syarat untuk mengisi
jabatan-jabatan.
f) Kesehatan
penduduk.kesehatan penduduk mempengaruhi administrasi Negara, dalam arti
kesehatan penduduk yang masih buruk/rendah mendorong pemeritah untuk menyusun
program-program di bidang kesehatan, misalnya pemerataan dan peningkatan
pelayanan kesehatan , pemberantasan penyakit rakyat, peningkatan gizi dan
sebagainya. Kesemuanya ini memerlukan perangkat administrasi Negara yang
terorganisir dalam jajaran departemen kesehatan.
2) Pengaruh
administrasi Negara terhadap keadaan dan kemampuan penduduk
2. Faktor-faktor
ekologis yang beraspek kemasyarakan, meliputi IPOLEKSOSBUDMIL
a. Ideologi
Ideology
adalah suatu kompleks atau jalinan ide-ide tentang manusia dan dunia, yang
dijadikan pedoman dan cita-cita hidup. Dalam sejarah ternyata bahwa ideology
dianut bukan karena manfaatnya dan efisiennya saja, tetapi juga karena
berdasarkan keyakinan bahwa ideology itu benar. Kecuali tentang manusia dan
dunia, ideology juga mencakup pandangan tentang tuhan, tentang manusia sesame,
tentang idup dan mati. Tentang masyarakat dan Negara dan sebagainya. Ideology
pada umumnya menunjuk atau berarti suatu system kepercayaan praktis yang
dikembangkan oleh dan menjadi cirri dari suatu kelompok yang anggota-anggotanya
mempunyai kewajiban-keajiban bersama baik politik, ekonomi, keagamaan ataupun kebudayaan.
Dalam pekembangan selanjutnya, ideology berarti ilmu pengetahuan tentang
pandangan hidup (cita-cita) mengenai kenegaraan dan kemasyarakatan.
Bagi bangsa Indonesia,
ideology yang dimaksud ialah pancasila. Pancasila merupakan
(1) Dasar
Negara kita
(2) Pandangan
hidup bangsa Indonesia
(3) Jiwa
dan kepribadian bangsa Indonesia
(4) Tujuan
yang akan dicapai oleh bangsa indonesi
(5) Perjanjian
luhur rakyat Indonesia yang telah disetujui oleh wkil-wakil rakyat Indonesia
menjelang dan sesudah proklamasi kemerdekaan yang harus di junjung tinggi.
Pengaruh pancasila terhadap administrasi Negara Indonesia hendaklah dilihat pancasila sebagai dasar/ideology Negara yang telah dirumuskan dalam pembukaan undang-undang dasar 1945 dan selanjutnya telah terjabarkan dalam pasal-pasal undang-undang dasar 1945. Sesuai pendapat dari frank j. goodnow dan Woodrow Wilson. Fase berikutnya adalah fase implementasi atau pelaksanaan kebijakan umum tersebut (public policy execution) yaitu administrasi Negara. Dalam kerangka pemikiran yang demikian inilah dapat ditarik kesipulan bahwa system administrasi Negara Indonesia, baikaspek structural maupun behavioralnya, pada s=dasrnya merupakan refleksi perwujudan nilai-nilai dan cita-cita yang terkandung di dalamnya.
b. Pengembangan
budaya birokrasi
Budaya
birokrasi secara sederhana dapat diartikan sebagai norma-norma yang
mempengaruhi sikap dan perilaku partisipasi dalam sebuah system birokrasi.
Banyak yang berpendapat bahwa wajah birokrasi Indonesia masih kental di
pengaruhi oleh system nilai tradisi jawa
sebagaimana yang sering tanpak dalam retorika politik para pejabat, proses
pembuatan keutusan, hubungan dan komunikasi atasan bawahan yang yang bercorak
hubungan patron dank lien, mengandalkan loyalitas bawahan yang tinggi, dan
berbagai macam ritualisme administrative yang berlebihan. Selain itu juga ciri-ciri
birokrasi seperti lebih banyak berorientasi ke atas, mengkultuskan pribadi
peminpin, kuatnya kesadaran akan prestise dan status yang melebihi prestasi,
sikap untuk slalu menjaga harmoni dan menghindari konflik, telah mengakibatkan
birokrasi kita menjadi tertutup dan kurang memberi ruang gerak bagi pendapat
yang berbeda. Pelestarian nilai-nilai tradisi budaya aristokrasi tersebut di
atas telah mempersubur munculnya budaya keluarga besar yang cenderung bersifat self righeouseneas
yang tentu saja sangat merugikan bagi keluarga kecil atau keluarga yang lain.
B. Tinjauan
Dua Tipe System Ekologi Admiistrasi Negara Thailand Dan Negara Amerika Serikat
1. Tinjauan
ekologi administrasi Negara Thailand
Negara
Thailan merupakan suatu Negara yang dapat bertahan sekalipun dilanda berbagai
tarik menari kepentingan Negara-negara penjajah yang menguasai bangsa-bangsa di
Asia tenggara. Bagsa Thailand adalah Negara asia yang tak pernah dijajah oleh
bangsa dan Negara lain. Thailand satu abad yang lampaumemang berbeda dengan
Thailand waktu kini, demikian pula administrasi negaranya satu abad yang lampau
berneda dengan administrasi Negara yang sekarang, tetapi masih terasa pengaruh
yang kuat administrasi Negara masa lampau terhadap administrasi masa kini. Oleh
karena itu, untuk memahami keadaan sekarang ini kita perlu menjajaki keadaan
satu abad yang lampau yang masih ada pengaruhnya sampai sekarang ini.
Faktor-faktor
yang mempengaruhi ekologi administrasi Negara Thailand
1) Faktor-faktor
ekologis
a) Faktor
ekonomi
Betapapun tingkat
kemajuan masyarakat, masyarakat sebenarnya merupakan system ekonomi tertentu
yang cocok bagi masyrakat yang bersangkutan. Seiring dengan perkembangan zaman
terdapat perubahan dibidang ekonomi ; ekonomi yang berdasar system retribusi
didesak secara berangsur-angsur oleh system pasar. Semula administrasi Negara
berfungsi sebagai aparat raja untuk menguasai rakyatnya, kemudian berubah
fungsi sebagai public service.
b) Faktor
social
Setiap masyarakat
merupakan suatu kehidupan bersama dan dalam kehidupan bersama itu akan
terbentuklah berbagai macam organisasi social, stuktur social, stuktur kelas
dan sebagainya, sekalipun sikap atau cirinya berbeda satu dengan yang lain. Perubahan
dibidang social, masyarakat yang semula tergabung dalam organisasi berdasar
pada asas particulisasi lama kelamaan berhimpun kedalam organisasi baru yang
bercorak association atau berdasarkan atas dasr kepentingan bersama, corak
association ini belum meresap di kalangan masyarakat, sehinggah organisasi
belum mempunyai pengaruh terhadap administrasi Negara.
c) Faktor
komunikasi
Setiap
masyarakat pasti melakukan komunikasi dengan sesamanya sekalipun dengan alat
yang sederhana, dan dengan bahasa yang berbeda-beda, baik tradisiaonal maupun moderen.
Perubahan dalam bidang komunikasi, kita ketahui bahwa factor komunikasi
masyarakat Amerika menjadi mobil, di Thailand sebaliknya. Yang dipergunakan
adalah bahasa Thai. Pada mulanya mereka terpecah dalam kelompok-kelompok, kini
terikat kecuali oleh tradisi kerajaan, juga oleh kesamaan bahasa yaitu bahasa
Thailand dan kesamaan budaya yaitu Buddha.s
d) Faktor
symbol
Jugamengenai symbol,
baik symbol politis maupun symbol lain-lainnya, seperti symbol yang menyangkut
kekuasaan. Perubahan di bidang symbol, yang semula kekuasaan ada di tangan
kerajaan yang besifat suci, karena pengaruh luar, sedikit demi sedikit,
bergeser ke symbol baru yaitu kedaulatan rakyat.
e) Faktor
politik
Di Thailand banyak macam organisasi
social, tetapi tidak digolongkan sebagai “associatian” seperti d AS. Di
Thailand organisasi-organisasi social tidak didasarkan atas
kepentingan-kepentingan khusus dan anggotanya tidak didasarkan atas sukarela,
sedangkan di A.S association itu didasarkan atas kepentingan-kepentingan
khusus. Di dalam menjalankan fungsi-fungsinya raja beserta aparaturnya
menggunakan pola patronate dan fungsinya bersifat diffuse, banyak fase/seginya.
Raja dan keluarganya , merupakan pusat daripada administrasi Negara.
Perubahan-perubahan dalam negeri yaitu mereka menghendaki kerajaan
konstitusional dan difrensi dalam administrasi Negara dengan mengadakan
lembaga-lembaga, biro-biro untuk menjalankan tugas-tugas tertentu. Adanya
kelompok-kelompok yang terorganisir yang disebut sebagai kekuatan politik(partai-partai
politik).
2. Tinjauan
ekologi administrasi Negara Amerika Serikat
Dalam
mempelajari ekologi administrasi Negara Amerika serikat, dapat dipakai sebagai
alat analisis adalah model keseimbangan (equilibrium model). Pada
model keseimbangan tersebut dikemukakan factor lingkungan atau
factor-faktor ekologis, yaitu dasar-dasar ekonomi, stuktur social, jaringan
komunikasi, system politik dan pola-pola ideology/symbol, setidak-tidaknya
menurut pandangan Prof. Fred W. Riggs, walaupun diaui masih ada factor-faktor
lain yang juga mempengaruhi.
1. Dasar-dasar
ekonomi
Pengaruh
dari system pasar terhadap kehidupan social Amerika demikian kuatnya, sehinga
kadang-kadang menuggalkan nilai-nilai social dan mempertimbangkan segala
sesuatu sebagai “kommudities” (barang dagangan) yang dapat diperjualbelikan di
pasar. Jadi tanah, tenaga manusia, uang dan waktu dipandang sebagai sesuatu
yang dapat diperjualbelikan dalam pasar. Secara ringkas dapat dikatakan bahwa
susunan perekonomian di dasarkan atas liberalism yang menghendaki kebebasan
dalam segala lapangan. Dalam system ekonomi liberal (bebas) jasa dan balas
jasa, prestasi dan kontra prestasi elalu dipertimbangkan satu-persatu dengan
menggunakan harga-harga. Pembentukan harga-harga di pasar merupakan pusat yang
menguasai proses ekonomi seluruhnya, dan pasar di anggap sebagai institusi yang
menentukan. Orientasi pasar ini berpengaruh terhadap administrasi langsung mau
pun tidak langsung.
a) Pengaruh
langsung
(1) Konsep
komoditi
Norma “equal pay for
equal work” gaji yang sama untuk pekerjaan yang sama, tidak dpt dilaksanakan
sepenuhnya
(2) Konsep
kebebasan memilih
(3) Konsep
kebebasan kontrak
b) Pengaruh
tidaklangsung
Apabila pasar itu
sifatnya masih sederhana, dan belum meluas, orang dapat bertemu muka satu sama
lain di meja untuk merundingkan syarat-syaratnya. Akan tetapi, apabila pasar
itu sudah sangat kompleks dan meluas meliputi seluruh wilayah Negara, jarang
sekali penjual dan pembeli bertemu muka. Dalam hal demikian dipergunakan
perantara, pesanan dilakukan melalui pos, pembayaran dilakukan dengan cek yang
ditukar di bank-bank, pembelian saham dans ebagainya. Kesemuanya itu memerlukan
peraturan-peraturan, memerlukan adanya dinas-dinas beserta tenaga kerja yang
ahli dalam bidangnya.
2. Struktur
social
Struktur
social atau social structures ialah bagaimana bentuk kelompok-kelompok dalam
masyarakat, apakah itu keluarga, sekte agama, partai-partai politik, koperasi
atau kias-kias social.
a) Perhimpunan
(asosiasi) sebagai way of life
Artinya “way of life”
bangsa amerika serikat ialah asosiasi artinya dalam menghabiskan masa hidupnya
mereka itu selalu bergabung dalam satuatau lebih asosiasi.
b) Pengaruh
perhimpunan terhadap administrasi Negara
Pengaruh perhimpunan
terhadap administrasi Negara demikian kuatnya , sehingga administrasi Negara tersebut
assosiasional. dengan adanya pengaruh praktis dari asosiasi terhadap
administrasi Negara , suatu asosiasi dapat berkembang luas, mempunyai anggota
yang berjuta-juta dan wilayah operasi yang meliputi wilayah Negara.
c) Stuktur
klas social di Amerika Serikat
Struktur klas di
Amerika Serikat, tersusun secara vertical: upper klas, the middle the lower
calss dan secara horizontal: the elite, the elect, the eminent. Cirri pokok
daripada birokrasi di Amerika Serikat adalah adanya pengaruh dari ssistem klas
yang terbuka.
Dengan kekuasaan yang
ada pada administrasi Negara, administrasi Negara dapat membantu para warga
Negara yang mempunyai kemampuan untuk mencapai tingkat yang setinggi-tingginya
dalam lapisan masyarakat. Di Amerika Serikat ada konsepsi administrator
melaksanakan apa yang dibuat oleh the lurer melalui sekolompok pejabat yang
disebut executive class. Dari executive class inilah kemudian pekerjaan di
turunkan kepada administrator class.
3. Jaringan
komunikasi
Perlu
kita memperhatikan beberapa hal yang penting sehubungan dengan proses
komunikasi yaitu:
a) Bahasa
persatuannya adalah Bahasa Inggris
b) Melek
huruf (literacy) artinya dapat membaca
Masyarakat yang buta
huruf komunikasinya sangat terbatas, hanya dapat dilakukan dengan lisan. Hal
yang demikian ini mempengaruhi dalam proses administrasi Negara.
c) Mobilisasi
dan assimilasi
Dimanapun orang Amerika
berada mereka memperjuangkan kebebasan dan menentang komunisme yang dianggap
mengancam kebebasan, karena tingkat kebebasan mereka yang tinggi, hal ini
berarti sudah terjadi assimilasi antara value dan ideas.
d) Pengaruh
masyarakat nasional terhadap administrasi negara
4. Sistim
politik
Soal-soal
kedaulatan, persamaan hak dan sebagainya dapat dimaksukkan kedalam pengertian
pengaruhnfaktor politik terhadap administrasi Negara, tetapi bagian ini lebih
memusatkan perhatian terhadap pengaruh kekuatan-kekuatan social politik (partai
politik) terhadap administrasi Negara. Kita dapat menyimpulkan dari topic atau
pokok masalah yang ramai dibicarakan dikalangan ahli ilmu politik berkisar pada
permasalahan paham demokrasi di stu pihak dan totaliter di lain pihak.
5. Ideology
atau symbol
Yang
dimaksud dengan system symbol adalah suatu nilai yang dipegang teguh dan
dijunjung tinggi serta merupakan landasan bagi seseorang atau masyarakat untuk
bertindak.
Pola-pola
ideology atau symbol dipengaruhi oleh:
a) Pengaruh
mitos, formula dank ode terhadap administrasi Negara
b) Consensus
persamaan (equality) dan pengaruhnya terhadap administrasi Negara.
c) Pengaruh
administrasi Negara terhadap mitos human equality.
0 komentar:
Post a Comment